Hari selasa pagi itu saya berkunjung ke kosan Cefti untuk memohon pentunjuk penyajian data penelitian.hehe. Sementara Cefti mengambilkan contoh olahan data miliknya, saya menunggu di luar. Saat itu saya mati gaya, ga tau harus nunggu sambil ngapain. Saya lalu terpikir video2 tentang KKP yang baru saja diupload. Selama melaksanakan tugas KKP itu, saya, Emil, Ira, Mari dan Yudis tinggal di satu rumah yang sama. Hal yang saya banggakan saat itu adalah bahwa kami begitu ketat menjaga diri. Saat itu saya berpikir betapa hebatnya kami bahkan hingga saat ini saya belum pernah melihat secara utuh penampakan teman wanita sekelompok itu tanpa kerudung terlepas. Beberapa saat setelah pikiran itu muncul, seorang wanita keluar dari kamarnya tanpa mengenakan kerudung, itu Emil. Dia tak sadar saya ada disana karena posisinya memunggungi saya. Saya lalu berdehem, Emil lalu sadar bahwa saya ada disana. Dia lalu berteriak kesal dan berlari ke dalam kamarnya.
Setelah insiden itu, saya mengagumi keberadaan sebuah fenomena bernama Law of Attraction. Hukum ini dibahas dalam buku karya Rhonda Byrne, The Secret. Dalam buku lain yang berjudul The Secret of The Secret, Law of Attraction dinyatakan sebagai sebuah ketentuan yang bahkan sudah dinyatakan Nabi Muhammad SAW beberapa abad lalu melalui hadist qudsi, "Aku bergantung pada prasangka makhluk-Ku," kira2 demikian petikan Firman Allah dalam hadist qudsi itu. Kejadian diatas bukan hal pertama tentang hukum ini yang saya alami. Beberapa pengalaman lain tentang Law of Attraction bisa teman2 cek
disini.
Saya baru sadar, ternyata Law of Attraction kurang tepat dijadikan pisau analisis kasus diatas. Hukum itu menyatakan bahwa sesuatu yang kita harapkan dan dibayangkan akan jadi kenyataan, sementara mendapati Emil tanpa kerudung bukan keinginan saya waktu itu. Jadi apa ya istilah yang tepat buat momen itu? :D