Purwakarta Sehari Sebelum Lebaran

Saya ga nyangka pusat kota dan kabupaten Purwakarta sebagus ini. Saya mengunjungi pusat kabupaten berusia 45 tahun dan kota berusia 182 ini sehari sebelum lebaran. Sore hari, saya jalan-jalan di stasiunnya yang sepi dan artistik. Malamnya, ada festival bedug yang disiarkan tim liputan kami. Jam satu malam, kami lewati pasar Jumat, kondisinya rame. Banyak anak muda belanja busana disana. Jam enam pagi kami lewat tempat yang sama, jalannya bersih. Hebat juga. Paginya saya wawancara Pak Bupati. Menanggapi berserakannya koran yang dijadikan sajadah di kompleks masjid Baing Yusuf, dia bilang lima menit lagi udah bersih. Pasca wawancara, saya lihat personil satpol PP bersihin koran bekas. Ga lama setelah itu, mesjid bersih lagi. Berikut cuplikan keindahan Purwakarta yang saya abadikan dengan kamera saku.
Panggung utama Festival Dulag atau Festival Bedug
Patung Raden Kiansantang, salah satu tokoh penyebar agama Islam di bumi pasundan. Raden Kiansantang adalah anak Prabu SIliwangi. Di Purwakarta, patungnya dikelilingi harimau yang merupakan simbol Prabu Siliwangi. Di sebelah kiri foto tampak salah satu Gedung kembar. Gedung lainnya ada di sisi lain pintu masuk ke stasiun Purwakarta. Satu gedung kembar menjadi kantor Bupati, satu lainnya perpustakaan kabupaten.


Gatot Kaca
Meski masa mudik lebaran, stasiun Purwakarta tetap sepi. Meski demikian beberapa tentara tetap berjaga

Deretan gerbong rusak di Stasiun Purwakarta

Gerbong Mati

Remaja setempat menjadikan atap gerbong tempat bercengkrama

Gerbong Nonaktif

Stasiun Sepi

Salah satu gerbong yang tidak dipakai

Happy with friends

Di rel

Gerbong tua

Sore, gitar, gerbong tua
Stasiun lama

Klasik

Pohon beringin tumbuh di tembok gedung stasiun lama

Seorang tukang bakso beristirahat di kompleks monumen Gatot Kaca di depan Stasiun Purwakarta
Wajah stasiun lama
Pintu Terlarang

Labels: , , , ,