Kerusuhan sudah pecah sejak awal. Entah siapa yang memulai. Polisi memperlihatkan ketapel, kelereng, dan barang lain yang digunakan demonstran untuk menyerang. Seorang pemimpin demonstran dari ormas Garis (Gerakan Reformis Islam) mengaku polisi menyerang mereka duluan.
Seorang polisi merekam kerusuhan.
Seorang demonstran mengibarkan panji kelompoknya
Polisi menembakkan gas air mata. Tindakan ini dilakukan setelah aksi demonstran tak dapat dikuasai.
Selongsong peluru gas air mata
Seorang pemimpin demonstran meminta polisi untuk tidak menembak, sementara demonstran terus melempari polisi.
Polisi mengamankan demonstran yang anarkis dan tampak melayangkan pukulan. Polisi juga terluka dalam aksi itu. Setidaknya seorang anggota polisi terkena hantaman batu di mulutnya.
Sebuah mobil pemadam kebakaran rusak diamuk massa. Memasuki waktu ashar, demonstran melakukan sholat di arena demonstrasi.
Seorang demonstran memperlihatkan tulisan yang ia bawa
Seorang demonstran melintas di hadapan barisan polisi
Seorang komandan demonstran mengingatkan massanya agar tidak bertindak anarkis.
Corong Aspirasi
Seorang fotografer mengabadikan momen ketika massa memperkuat barisan yang sebelumnya tercerai. Pemimpin demonstran menghimbau agar massanya tidak bersikap anarkistis.
Komandan Polisi memerintahkan pasukannya untuk mundur.
Kapolda Metro Jaya Untung S. Rajab (tengah) beristirahat bersama rekannya.
Sekitar pukul 17.00, demonstrasi berakhir. Para wartawan tampak membeli jajanan di jalan yang belum bisa dilalui kendaraan seperti biasa, meski demo telah usai.
Foto-foto diatas juga dipajang di galery deviantart saya, lengkap dengan keterangan masing-masing foto dan kualitas foto yang lebih baik. Untuk mengaksesnya, klik foto di bawah ini.