Salah satu penentu madaninya suatu masyarakat, adalah tingginya kualitas individu yang menyusunnya, sementara kualitas individu tadi akan sangat bergantung pada sebuah institusi sosial bernama keluarga. Sadar akan hal penting itu, beberapa negara telah lebih dahulu melakukan kajian terhadap keluarga dan komponen di dalamnya. Di Indonesia, ilmu keluarga belum familiar. Untuk mengisi kekosongan bidang studi itu, pada tahun 1963 Institut Pertanian Bogor menyelenggarakan sebuah departemen yang berfokus pada pendalaman keilmuan tentang keluarga, departemen itu bernama Ilmu Kesejahteraan Keluarga (IKK). Seiring dengan dinamika kehidupan akademik di kampus pertanian, Departemen IKK kemudian berkembang dan berubah nama menjadi Departemen Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga (GMSK). Hal itu dilatarbelakangi oleh eratnya kekerabatan antara ilmu gizi dan ilmu keluarga, sehingga kedua keilmuan itu dilebur pada 13 Juni 1981.
Ilmu alam adalah studi yang banyak dipelajari di IPB, termasuk di dalamnya ilmu ekologi. Kriteria ekologi selama ini masih berkutat pada sistem kehidupan secara luas yang mencakup manusia, hewan, tumbuhan, dan hubungan diantara ketiganya. Ilmu ekologi tadi kemudian berkembang dan menyesuaikan dengan kondisi aktual, sehingga ada salah satu cabang ilmu itu yang disebut ekologi manusia. Untuk menjaga agar panji ekologi manusia tetap berkibar, maka pada Januari 2005 IPB membentuk sebuah fakultas bernama Fakultas Ekologi Manusia. Di dalamnya terdapat tiga departemen, yaitu Departemen Gizi Masyarakat (GM), Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK), serta Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat (SKPM). Dua departemen pertama tadi adalah derivasi dari Departemen yang sebelumnya dikenal dengan nama GMSK. Dengan demikian, tanggal 10 Januari dicanangkan sebagai ulang tahun departemen yang telah menjadi wadah kami belajar, IKK.