Forum Indonesia Muda (FIM) adalah kumpulan mahasiswa dari seluruh penjuru Indonesia yang bergerak di berbagai bidang, tentu untuk kemaslahatan bangsa. Tiap tahun forum ini menyelenggarakan kegiatan dengan tema tertentu dan merekrut anggota baru. Anggota FIM di daerah asalnya masing-masing terus berlomba untuk selalu memberi manfaat sebesar-besarnya kepada daerah yang mereka tempati. FIM Bogor tentu tak mau kalah untuk itu. Setelah diinisiasi empat hari sebelum eksekusi, akhirnya kegiatan santunan dalam balutan acara sahur bersama itu terlaksana juga, meski dengan objek berbeda. Semula kegiatan sahur bersama FIM Bogor akan dilaksanakan di sebuah panti asuhan, namun ternyata jadwal kegiatan di panti itu telah padat. Kami akhirnya banting setir, mengalihkan objek yang semula para anak penghuni panti asuhan menjadi para skuad penghuni buasnya rimba raya jalanan, anggota komunitas punk bogor.
Panitia sudah berkumpul di kediaman Najmi sejak semalam sebelum kegiatan. Rencana dan jadwal kegiatan telah disusun sedemikian rupa, lalu beranjaklah kami menuju Terminal Bubulak. Disana, belasan pemuda berbusana unik telah menyambut kami. Kesantunan dan sikap hangat yang mereka tampilkan spontan menghapus stereotip kasar yang biasa melekat pada mereka. Diskusi hangat pun segera digelar. Para anak punk tak ragu berbagi cita dan mimpi yang ingin mereka gapai. Paradigma mereka yang selalu ada di posisi seberang pemerintah dan nilai-nilai mainstream juga turut dipaparkan. Mereka terlihat senang dan berterima kasih karena ternyata ada orang-orang yang peduli dengan keberadaan mereka. Saya teringat dengan diskusi film Alangkah Lucunya Negeri Ini yang ulasannya dibahas di majalah
Can I Say edisi bulan ini. Disana dipelajari bahwa justru kalangan yang lebih memerlukan perhatian, luput dari pandangan mereka yang ingin berbagi keberuntungan. FIM Bogor patut bersyukur karena relung lain kegiatan sosial telah sukses mereka olah.