Transformer


Akhir tahun 2007 transformer hadir pertama kali di bioskop Indonesia. Tak ada yang tak mau menyaksikannya, apalagi anak muda. Apalagi mahasiswa yang butuh penyegaran dari aktivitas akademiknya. Apalagi mahasiswa IPB yang baru menjalani romantika fase matrikulasi. Ketika itu, kelas Matematika 21-22 tahun 2007 merencanakan pelesir ke bioskop, demi menyaksikan Transformer dan Harry Potter seri kelima (kalau ga salah iya deh seri kelima). Rencana itu lalu dieksekusi, meskipun yang turut cuma lima orang. Di bioskop, kami terpecah ke dalam dua kelompok, kelompok Harry Potter dan kelompok Transformer. Saya ada di kelompok yang disebut terakhir. Karya besutan Michael Bay itu saya nikmati dengan impresif, detil visual jelas dan dentuman audionya nonjok banget. Jelas, itu bioskop. Sekian puluh menit akhirnya berlalu, saya keluar studio transformer dan mengajak kelompok Harry Potter pulang. Tapi kenapa kelompok itu berkurang satu orang? Rupanya dia sedang diinterogasi pihak pengelola bioskop karena saat menonton film dia memotret. Kami lalu terperangkap disana, tak bisa meninggalkan bioskop sebelum kasus itu beres. Petugas sempat mengancam sanksi tahanan, harus menghadap kantor pusat di Jakarta, dan kecaman menakutkan lainnya. "Baru berapa hari di Bogor udah kena kasus begini," keluh teman saya itu. Akhirnya setelah nego sana-sini, begini-begitu, kami lolos dari sana dan bisa pulang ke Darmaga.
Trnasformer: Revenge of The Fallen saya saksikan bulan lalu. Telat memang, sangat malah. Tapi kan better late than never. Hehe. Di Film kedua ini Megatron hidup lagi. Dia juga punya sohib baru, Fallen namanya. Di film ini dikisahkan juga bahwa dalam piramida di mesir sebenarnya tersembunyi sebuah transformer. Di akhir film tentu saja autobots yang menang, meski Optimus Prime sempat divonis meninggal. Ganjalan yang saya rasakan di film ini adalah repetisi lagu New Divide punya Linkin Park di beberapa bagian film. Padahal bukan lagu itu saja yang masuk daftar original soundtracknya. Mana Capital M-E milik Taking Back Sunday? Mana doomsday clocknya Smashing Pumpkins? Tentu saja saya akan lebih suka kalau lagunya beragam, toh suasana musiknya ga jauh beda. Tapi sudahlah, mari kita gunjingkan Transformer ketiga, Dark of The Moon.
Seri terakhir film ini tak bisa disaksikan di bioskop karena sengketa pajak. Beruntung peradaban dunia saat ini telah mengenal teknologi internet dan pembajakan. Hehe. Meskipun kualitas audio-visual belum sempurna, Dark of The Moon masih bisa saya nikmati. Jika Fallen jadi bintang tamu di Transformer kedua, maka di transformer edisi ini ada Sentinel Prime. Sentinel Prime adalah teman lama optimus yang (skip dari sini kalau kamu ga mau tau rahasianya :D) ternyata berkhianat. Salah satu adegan menarik di film itu adalah ketika Sam dilempar dari dalam Bumblebee karena transformer itu bertransformasi. Setelah berubah beberapa saat, Sam kembali masuk ke Bumblebee versi Chevrolet Camaro secara tiba-tiba, bahkan ia masih berteriak-teriak panik. Saya sebenarnya menyayangkan hengkangnya Megan Fox yang berperan sebagai pacar Sam di dua film terdahulu. Kabarnya Mbak Megan salah ngomong, eh langsung dipecat sama Pak produser. Pacar Sam yang baru sekarang kulitnya putih, rambutnya pirang. Kurang cocok menurut saya untuk diajak berjibaku dalam ledakan, debu dan keringat. Teman sekosan saya punya pendapat lain. Menurutnya wanita baru ini lebih cantik. Kalau soal itu saya juga nggak keberatan. :p

Labels: ,